Pesawat diketahui bermuatan cargo (bahan bangunan) itu ditemukan tim SAR terjatuh pada koordinat 3.44.45 S – 136.59.59 E.
Berdasarkan laporan Kantor SAR Timika, informasi jatuhnya pesawat tersebut bermula dari laporan dari pemilik pesawat Rimbun Air pada pukul 08.15 WIT bahwa pesawat mengalami lost contact.
Selanjutnya kepala Kantor SAR Timika George Mercy L Randang kejadian tersebut dilaporkan ke Basarnas Command Center (BCC).
Baca Juga: Polda Kaltim Ringkus 7 Preman Pemeras dan Pengancam Kapal di Perairan Loa Duri
Pada pukul 09.10 WIT, Local User Terminal (LUT) Basarnas menangkap signal distress pada koordinat 3.44.30 S – 136.55.6 E. BCC pun memerintahkan Kepala Kantor SAR Timika untuk mengecek posisi signal distrees tersebut.
Kepala Kantor SAR Timika bergerak. Pukul 09.45 WIT, helikopter Intan Jaya jenis MD.500 PK IWN dikerahkan untuk melaksanakan pencarian awal di sekitar lokasi kejadian.
“Kondisi cuaca yang buruk, medan hutan belantara, dan curam menjadi kendala kami untuk mengevakuasi korban. Namun, tim SAR dari Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat, tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi seluruh korban,” papar Mercy dalam keterangannya.
Tiga nama korban jatuhnya pesawat Rimbun Air:
1. Capt H.A. Mirza
2. Fajar Dwi Saputra
3. Utra Iswayudi
*** (Aldiro Syahrian/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Rekomendasi