Viral Balita Makan Kertas di Bekasi, Dinkes Setempat Turun Tangan

- 25 Maret 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi balita makan. Media sosial dihebohkan dengan video viral seorang balita di Bekasi yang suka memakan kertas.
Ilustrasi balita makan. Media sosial dihebohkan dengan video viral seorang balita di Bekasi yang suka memakan kertas. /Pixabay/Myriams-Fotos

PORTAL BONTANG - Media sosial dihebohkan dengan video viral seorang balita di Bekasi yang suka memakan kertas.

Tak hanya kertas yang dimakan balita asal Bekasi tersebut. Buku dan beberapa surat penting juga turut dihabisi sang anak.

Bahkan gabus styrofoam hingga sandal jepit tak luput dari sasaran "makanan" balita asal Bekasi itu.

Baca Juga: Usai Banjir Sangatta, Bupati Kutim Perintahkan Dinas PU Normalisasi Sungai dan Drainase

Dikutip PortalBontang.com dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul "Viral Bocah di Bekasi Doyan Makan Kertas hingga Sendal Jepit, Dinkes Turun Tangan".

PS (27) kaget bukan kepalang setelah mengetahui anak bungsunya sangat menikmati mengunyah kertas.

“Awalnya kami gak tau kalau anak saya itu suka makan kertas. Tahunya itu buku kakaknya habis, surat-surat gak ada dan ada bekas-bekasnya gitu. Eh gak taunya dimakanin ama dia,” kata PS.

Adalah GI (3), balita yang memiliki kebiasaan tak lazim itu. Secara fisik, kendati mengonsumsi kertas, GI tampak sehat. Pergerakannya pun aktif layaknya anak seusia dia.

Baca Juga: Justin Bieber Jadikan Jakarta Tujuan Tur Konser Dunia, Simak Tanggal, Lokasi, dan Cara Pembelian Tiket

Hanya saja, ada kebiasaan yang tak biasa dilakukannya. Bahkan, tidak sekadar kertas, GI pun kerap mengonsumsi gabus sintetis (styrofoam) hingga sendal jepit.

Barang-barang yang tidak bisa terurai di dalam perut itu dia konsumsi dengan ukuran yang lebih kecil. Namun, dibanding gabus dan sendal jepit, GI sepertinya masih lebih menyukai kertas.

Putra kedua dari dua bersaudara pasangan MI dan PS ini diduga memiliki kebiasaan memakan barang-barang tersebut sejak berusia dua tahun.

PS mengaku pada mulanya tidak mengetahui jika sang anak memiliki kebiasaan tak lazim. Kebiasaan itu terungkap sejak buku sekolah milik sang kakak habis dimakan GI.

Baca Juga: Black Box China Eastern Airlines Berhasil Ditemukan Otoritas Penerbangan

Sayangnya, karena telah menjadi kebiasaan, hobi memakan kertas itu sulit dihilangkan. Bahkan, GI sering menangis hingga tidak terkendali jika tidak diberi kertas.

“Kalau enggak dikasih tuh, nangis kejer gitu, saya sama bapaknya sampai kewalahan. Ya kami juga bingung. Anaknya mah sehat aja sih, cuma namanya orang tua pasti khawatir,” ucap dia.

PS mengaku telah berupaya menghilangkan kebiasaan GI dengan berkonsultasi ke dokter di Puskesmas. Kemudian disarankan agar Gibran dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi.

Namun lantaran keterbatasan ekonomi, hingga saat ini sang anak belum mendapatkan penanganan medis.

Baca Juga: Jokowi Larang Kepala Daerah Gelar Buka Puasa Bersama dan Open House Lebaran

“Ya kami maunya ini bocah normal lagi, biar sehat gitu. Kalau selama ini sih memang gak ada masalah kesehatan. Dulu pernah diperiksa ke puskesmas katanya suruh dibawa ke RSUD juga, tapi gak punya duit,” kata dia.

Ketua RT setempat, Tarno mengaku baru mengetahui jika ada anak dari warganya yang memiliki kebiasaan tak lazim. Hal itu terungkap setelah video GI memakan potongan kertas viral di jejaring media sosial.

“Saya kan sering main ke sini, saya gak tahu kalau bocah ini suka makan kertas. Baru tahu kemarin. Kita sih berharap ini anak normal lagi,” kata dia.

Baca Juga: Jokowi Persilakan Mudik Lebaran, Menkes: Pemudik Belum Vaksin Lengkap dan Booster Wajib PCR-Antigen

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Maniarti mengaku telah mendapatkan laporan terkait GI.

Untuk itu, dirinya langsung menginstruksikan Puskesmas Muaragembong untuk melakukan pendampingan terhadap balita pemakan kertas dan sendal tersebut.

“Telah dikunjungi pada Rabu kemarin. Kunjungan juga melibatkan dokter buat memeriksa kesehatannya. Jadi sudah diperiksa. Tapi minta biar didampingi terus,” kata dia.

Sri mengatakan berdasarkan pemeriksaan awal, kondisi GI baik dan sehat. Namun, untuk memastikannya, GI dirujuk ke RSUD Cabangbungin agar diperiksa lebih lanjut.

“Besok akan diupayakan untuk dilakukan pemeriksaan awal di RSUD Cabangbungin. Pemeriksaannya kami serahkan kepada dokter yang memeriksa,” ucap Sri.*** (Tommi Andryandy/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini