Gawat, Limbah Industri Cemari 6 Sungai di Bekasi, Sampai Keluarkan Bau Busuk

- 10 September 2021, 12:51 WIB
Warga bantaran Kali Cilemahabang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat masih memanfaatkan aliran sungai berwarna hitam dan berbau untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Warga bantaran Kali Cilemahabang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat masih memanfaatkan aliran sungai berwarna hitam dan berbau untuk kebutuhan hidup sehari-hari. /ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

PORTAL BONTANG - Enam dari tujuh sungai di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sudah tercemar limbah industri.

Hasil pencemaran limbah industri ini diketahui usai penggiat komunitas lingkungan hidup Save Kali Cikarang, menyusuri sungai dari hulu hingga hilir, bermuara di perairan Kecamatan Muaragembong.

Dari ketujuh sungai tersebut, hanya tersisa satu sungai yang kondisinya belum tercemar limbah industri, dengan indikator tidak berwarna gelap dan berbau.

Baca Juga: Waspada Covid-19 Varian Mu, Epidemiolog Beri Cara Pencegahan Efektif

"Serta masih terdapat ikan yang hidup di sungai tersebut," kata penggiat komunitas lingkungan hidup Save Kali Cikarang, Dedi Kurniawan di Cikarang, dikutip Portal Bontang dari Antara, Jumat, 10 September 2021.

Enam sungai yang tercemar limbah industri hingga berwarna gelap dan berbau busuk itu antara lain, Kali Cabang, Kali Jambe, Kali CBL, Kali Cipamingkis, Kali Citarum, dan Kali Cilemahabang.

Beberapa di antaranya bahkan mengeluarkan asap, yang menandakan suhu di sungai itu tinggi akibat kadar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Sementara satu sungai lainnya yakni Kali Cikarang, kondisinya masih terbilang baik meski hanya di bagian hulu hingga ke tengah.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Perut Sumber Penyakit Dalam Tubuh hingga Amel Carla Selfie dengan Buaya Viral

Sedangkan dari tengah hingga hilir mulai tercemar, lantaran melintasi kawasan industri.

"Saat ini satu-satunya aliran air yang masih bagus dan punya hewan endemik yakni Kali Cikarang. Itu pun hanya dari hulu sampai tengah, dari gunung karang sampai Cikarang Barat. Sisanya ya limbah lagi," katanya.

Kata Dedi, kondisi ini diperburuk dengan banyaknya kekeringan di sejumlah wilayah.

Akibatnya warga terpaksa menggunakan sungai yang tercemar karena tidak memiliki pilihan lain

Baca Juga: Nelayan Tanjung Laut Indah Edarkan Sabu, 15 Poket Ditemukan di Rumah

"Bayangkan seburuk apa dampaknya bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat, ini kejahatan lingkungan luar biasa," ujarnya.

Dedi mencatat, pencemaran ini berkaitan erat dengan jalur sungai yang melewati kawasan industri, apalagi belakangan ini kawasan itu menjadi objek vital.

Dia menduga, banyak perusahaan membuang limbah yang tidak memenuhi kadar mutu kualitas baku, langsung ke sungai-sungai tersebut.

Lebih dari itu, kata Dedi, limbah yang dibuang ke sungai tidak hanya berbentuk cairan namun juga sisa produksi berupa benda padat.

Baca Juga: Pesilat Asal Bontang Iqbal Chandra Diandalkan Raih Emas di PON XX Papua

"Ada bahan seperti swap, lumpur dari akumulasi pembuangan, atau sisa produksi pabrik," ucapnya.

Menurut dia kondisi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan setiap pergantian kepala daerah, persoalan pencemaran selalu menjadi prioritas namun tidak pernah terselesaikan.

"Kuncinya pada konsistensi dan seberapa tegas pemerintahan ini. Lihat wajah rakyat Kabupaten Bekasi di wilayah utara mandi saja harus menggunakan air lumpur yang bau, sudah sangat tidak layak. Mau sampai kapan seperti ini," ujarnya.

Baca Juga: Suami Istri Bertengkar, Rumah Saudara Ipar Justru Dibakar

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan menindaklanjuti hasil peninjauan di lapangan.

Pihaknya tengah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel air sungai yang tercemar tersebut. Hasil pengujian akan menjadi dasar penindakan pemerintah daerah.

"Jadi selain penelusuran siapa yang membuang limbah, uji sampel juga dilakukan. Nantinya ditelusuri siapa pembuangnya dan sanksi yang diberikan. Kami pun mendapat dukungan dari kepolisian untuk menelusuri secara hukum," kata dia.***

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x