Epidemiolog UI Yakin Kasus Covid-19 Bisa di Bawah 100.000, Dengan Syarat

- 8 September 2021, 13:25 WIB
Salah satu pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh usai menjalani masa perawatan isolasi dan karantina di Asrama Haji Kota Surabaya
Salah satu pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh usai menjalani masa perawatan isolasi dan karantina di Asrama Haji Kota Surabaya /Zona Surabaya Raya/Dokumentasi Pemkot Surabaya

PORTAL BONTANG - Optimisme pemerintah menekan angka kasus Covid-19 hingga di bawah 100.000 diamini oleh Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan.

Ia mengatakan, kasus Covid-19 bisa ditekan sesuai target dari pemerintah, dengan syarat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terus dilanjutkan.

 

"Target (turunnya kasus Covid-19) itu bisa tercapai jika kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat terus diberlakukan," kata Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini, Rabu, 8 September 2021, dikutip PortalBontang.com dari Antara.

Baca Juga: 4 Ton Beras Bansos Diduga Dijual, Polres Jayawijaya: Ini Hak Masyarakat

Sebagai upaya pencegahan, kata Iwan, pelonggaran aktivitas harus hati-hati. Termasuk naik dan turunnya level PPKM harus sesuai dengan indikator masing-masing daerah.

Selain itu, konsistensi dalam penerapan protokol kesehatan mutlak dilakukan. 

"Penggunaan aplikasi PeduliLindungi menjadi penting," tutur Iwan.

Di satu sisi, Iwan tetap mewanti-wanti ancaman gelombang ketiga dan virus varian baru. Program vaksinasi harus secepatnya menyasar seluruh penduduk.

Baca Juga: Kronologi Kebakaran di Lapas Tangerang yang Tewaskan 41 Orang

"Termasuk anak di bawah 12 tahun. Tentunya setelah ada vaksin yang terbukti aman untuk mereka," ucap Iwan.

Penjagaan di pintu masuk menuju Indonesia juga harus diperketat. Termasuk di pelabuhan-pelabuhan kecil, skrining ketat mesti dilakukan.

"Kualitas testing dan tracing harus tetap ditingkatkan," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo optimistis kasus aktif Covid-19 bisa turun hingga di bawah 100 ribu akhir September 2021.

Keyakinan tersebut cukup beralasan, mengingat beberapa hari terakhir kasus aktif berada di angka 150 ribuan.***

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x