Sisi Lain Usai Erupsi Gunung Semeru; Setangkai Mawar Mekar hingga Ikan Mas Selamat

PORTAL BONTANG - Erupsi Gunung Semeru memang menyisakan duka mendalam bagi para korban yang telah ditemukan, ataupun yang kini masih dalam pencarian.

Beberapa kisah pilu dari warga yang terlambat evakuasi, hingga kisah Rumini yang ditemukan meninggal dengan tetap memeluk ibundanya membuat haru dan simpati warga Indonesia.

Namun di balik semua kesedihan itu, ada sedikit sisi lain yang unik dari peristiwa erupsi Gunung Semeru kali ini.

Baca Juga: Twibbon Hakordia atau Hari Anti Korupsi Sedunia 9 Desember 2021, Semangat Berantas Praktik Maling Uang Rakyat

Sisi-sisi lain itu diunggah oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa kala menyambangi lokasi terdampak erupsi.

Satu tangkai mawar merah mekar merekah, di antara pepohonan lain yang layu terbakar terkena panas abu vulkanik Gunung Semeru.

Khofifah mengunggah fenomena tersebut di akun Instagramya @khofifah.ip, Rabu 8 Desember 2021.

Pemandangan itu diabadikan Khofifah di Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Cara Sembunyikan Story Instagram dari Orang Tertentu

“Semoga semangat untuk segera bangkit masyarakat Lumajang, seperti mekarnya mawar ini, tetap optimis dan yakin, meski baru saja di terpa musibah, Aamiin,” tulis Khofifah, dikutip PortalBontang.com dari Portal Majalengka (Pikiran Rakyat Media Network).

Selain menemukan mawar merah yang sedang mekar, Khofifah juga mengunggah peristiwa lain yang tak kalah unik.

Dalam unggahan Instagramnya, Kamis, 9 Desember 2021, Khofifah mengunggah sebuah foto tampak seseorang membawa ikan mas yang masih hidup dan selamat dari guguran awan panas Gunung Semeru.

Baca Juga: Cara Mudah Ganti Background Pas Foto dengan Photoshop

"Padahal, rumah-rumah di Kampung Renteng, Lumajang tempat ikan mas ini diketemukan, semuanya hampir tertutup abu vulkanik," tulisnya.

Ia pun menunjukkan kekagumannya dengan kuasa Tuhan, karena menyelamatkan ikan ini dari peristiwa erupsi Gunung Semeru.

"MasyaAllah. Kun Fayakun, jika Allah SWT berkehendak, maka tidak ada yang mustahil terjadi. Kepada seluruh pengungsi, Fa inna ma'al 'usri yusra Inna ma'al 'usri yusra. Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Lumajang Bangkit !!!" katanya. ***