Studi Terbaru: Orang dengan Varian Delta Dapat Tularkan Virus 2 Hari Sebelum Bergejala

- 31 Agustus 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi penularan virus Covid-19.
Ilustrasi penularan virus Covid-19. /Pixabay/Tumisu

PORTAL BONTANG - Jurnal Nature merilis hasil studi terbaru, yang menyatakan orang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Delta, dapat menularkan virus selama dua hari sebelum mengalami gejala apapun.

Dikutip dari Healthline, Selasa, 31 Agustus 2021, hal ini yang diduga menyebabkan tingginya lonjakan kasus baru Covid-19 di suatu wilayah. 

“Strain Delta lebih menular, sebagian, karena orang yang terinfeksi membawa dan menyebarkan lebih banyak virus daripada versi sebelumnya,” kata Dr. Stefen Ammon, direktur medis Gugus Tugas Covid-19 untuk DispatchHealth, layanan kesehatan berdasarkan permintaan.

Baca Juga: Aplikasi eHAC Diduga Bocor, Simpan 1,3 Juta Data Pengguna

“Sementara versi Covid-19 sebelumnya sama menularnya dengan flu biasa, varian Delta lebih menular daripada influenza musiman, polio, cacar, Ebola, dan flu burung, dan sama menularnya dengan cacar air,” tambahnya.

Meski demikian, penggunaan vaksin masih sangat efektif untuk mencegah rawat inap dan kematian akibat Covid-19.

Studi terbaru menunjukkan, pentingnya mendapatkan vaksin Covid-19 baik untuk kesehatan pribadi maupun penularan terbatas.

“Fakta bahwa orang tanpa gejala menyebarkan virus bukanlah informasi baru. Kami telah mengetahui bahwa orang menular sebelum mereka menunjukkan gejala selama lebih dari setahun,” kata Dr. Jason Gallagher, ahli penyakit menular dan spesialis farmasi klinis penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Temple di Philadelphia, Amerika Serikat.

Baca Juga: Belum Bayar Insentif Nakes, 2 Kepala Daerah di Kaltim Ditegur Mendagri

“Namun, kami belajar lebih banyak tentang temuan ini dengan sangat cepat. Dua penelitian sekarang menunjukkan bahwa RNA virus menurun lebih cepat pada orang yang divaksinasi daripada orang yang tidak divaksinasi, menunjukkan bahwa mereka cenderung tidak menularkan virus ke orang lain,” katanya.

Tingginya angka penularan membuat imbauan pemakaian masker harus semakin digalakkan. 

“Semua orang, baik yang divaksinasi maupun yang tidak divaksinasi, harus mengenakan masker saat berada di dalam ruang publik atau keramaian,” kata Dr. Elizabeth Beatriz , ahli epidemiologi di Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts, Amerika Serikat.***

 

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah