Tak Ada Peringatan Dini saat Gunung Semeru Erupsi, Ahli Geologi Beri Jawaban

- 5 Desember 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi Gunung Semeru. Ini Penyebab Gunung Semeru Meletus pada 4 Desember 2021 Menurut Ahli.
Ilustrasi Gunung Semeru. Ini Penyebab Gunung Semeru Meletus pada 4 Desember 2021 Menurut Ahli. /Pixabay

PORTAL BONTANG - Gunung Semeru yang erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021 itu membuat kepanikan pada warga sekitarnya.

Pasalnya, tak ada informasi atau peringatan dini saat gunung berapi terbesar di Jawa itu mengeluarkan materialnya.

Ahli geologi memberikan jawaban kenapa tidak ada peringatan dini saat Gunung Semeru mengalami erupsi.

Baca Juga: Aborsi Pacar Hingga Berujung Bunuh Diri, Oknum Polisi RB Terancam Dipecat

 

Dikutip PortalBontang.com dari berita Klik Mataram berjudul "Kenapa Tidak Ada Peringatan Dini Sebelum Gunung Semeru Meletus? Ini Jawaban Ahli".

"Pertanyaan ini muncul dari beberapa teman baik di FB maupun di WA," kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah NTB, Kusnadi saat dikonfirmasi pada Minggu, 5 Desember 2021.

Kusnadi menjelaskan, sampai saat ini status Gunung Semeru adalah Level II atau Waspada. Artinya, menurut Kusnadi, kalau berdasarkan SOP kegunungapian belum dianjurkan untuk mengungsi.

Tetapi, jelas Kusnadi, kejadian letusan kemarin siang di Gunung Semeru membuat kekagetan yang luar biasa dari masyarakat bahkan di bagian atas masih banyak penambang yang masih beraktivitas sehingga timbul korban jiwa.

Baca Juga: Polres Bontang Tetapkan 3 Tersangka Penikaman dan Pengeroyokan di Bontang Kuala

"Tampak di video yang viral atap rumah warga rubuh akibat ditimbun debu vulkanik dan ada kampung yang tertimbun lahar dingin," ungkapnya lagi.

Ada juga puluhan warga yang terkena luka bakar akibat awan panas. Terus kenapa tidak ada peringatan dini?

Kusnadi menjelaskan, sesuai informasi dari PVMBG secara seismik dan visual memang tidak ada peningkatan signifikan pada aktivitas kegempaan gunungapi dan karena hujan lebat visual kawahpun tidak terlihat.

Baca Juga: Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru Mulai Mengalir

Menurut ahli vulkanologi kemungkinan besar letusan diakibatkan oleh terbukanya kubah lava atau katup penutup lubang kepundan akibat faktor eksternal seperti hujan lebat di puncak,yang mengikis kubah lava sehingga longsor atau terbuka.

Kondisi itu, tutur Kusnadi, mengakibatkan terjadinya letusan berupa letusan awan panas guguran yang mengalir ke lereng bagian Selatan dan Tenggara.

Lelehan itu, kata Kusnadi, layaknya minuman bersoda yang dikocok dan dibuka tutupnya, maka terjadi letusan yang lebih besar walaupun secara aktivitas seismik tidak terlalu signifikan peningkatannya.

Keberadaan endapan hasil letusan sebelumnya di bagian lereng juga memperparah kejadian bencana karena hujan lebat membawa material lama di lereng.

Baca Juga: Atletico Madrid Takluk 1-2 dari Real Mallorca

Sehingga terjadinya lahar dingin yang merusak jembatan dan menimbun bangunan di sepanjang zona aliran sungai yang berhulu di Semeru khususnya bagian selatan dan Tenggara.

"Itu mungkin beberapa hal yang saya simpulkan dari pernyataan beberapa ahli geologi termasuk PVMBG," ungkap Kusnadi.*** (Hariyanto/Klik Mataram)

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Klik Mataram


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x