Khutbah Jumat 28 Januari 2022: Hikmah dan Nilai Sosial dalam Surah Al-Ma'un

- 28 Januari 2022, 10:35 WIB
Khutbah Jumat hari ini, 28 Januari 2022 bertemakan hikmah dan nilai sosial dalam Surah Al-Ma'un
Khutbah Jumat hari ini, 28 Januari 2022 bertemakan hikmah dan nilai sosial dalam Surah Al-Ma'un /unsplash.com/Beth Macdonald

Oleh karena kesulitan dan kesedihan yang menimpa mereka itulah Islam memerintahkan kepada kaum muslimin agar menyantuni, membela dan melindungi hak-hak anak yatim. Dengan menyantuni mereka maka secara tidak langsung kita akan menjadi figur orang tua pengganti bagi mereka.

Jamaah sholat Jumat yang berbahagia..
Kemudian pada ayat ketiga disebutkan “dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” Golongan pendusta agama selain orang yang menghardik anak yatim yaitu orang yang enggan menginfakkan sebagian hartanya dalam membantu fakir miskin.

Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya bukanlah agar dinikmati sendiri namun di dalamnya terdapat bagian kaum fakir miskin yang harus disalurkan. Banyak keutamaan yang Allah janjikan bagi mereka yang memberi makan orang miskin, di antaranya sabda Nabi:

« مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ صَائِمًا ». قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. قَالَ « فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ جَنَازَةً ». قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. قَالَ « فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مِسْكِينًا ». قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. قَالَ « فَمَنْ عَادَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مَرِيضًا ». قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا اجْتَمَعْنَ فِى امْرِئٍ إِلاَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ »

“Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa? Abu Bakar menjawab: Saya. Beliau bertanya lagi: Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah? Abu Bakar menjawab: Saya. Nabi bertanya lagi: Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin? Abu Bakar menjawab: Saya. Nabi bertanya lagi: Siapakah di antara kalian yang hari ini menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab: Saya. Maka Rasulullah pun bersabda: Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga.” (HR. Muslim)

Hadis di atas menjelaskan bahwa orang yang memberi maka orang miskin mendapat jaminan masuk surga. Selain itu, di hadis lain disebutkan akan mendapat kamar khusus dan istimewa di surga serta dapat memakan buah-buahan di dalamnya.

Pahala besar yang Allah janjikan kepada mereka yang dengan ikhlas menyisihkan hartanya untuk memberi makan fakir miskin merupakan indikasi bagaimana Allah hendak mengajarkan kepada hamba-Nya agar tidak lalai akan kondisi orang-orang lemah di lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan.

Jamaah sholat Jum’at yang berbahagia…
Kemudian ayat empat dan lima yang artinya “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat. (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya”.

Ibnu Abbas menerangkan bahwa yang dimaksud dari ayat ini yaitu orang-orang munafik yang mengerjakan sholat secara terang-terangan sedangkan ketika sendiri mereka tidak mengerjakan sholat. Sehingga di ayat 4 Allah menyebut mereka dengan “orang-orang yang sholat” karena mereka berkewajiban mengerjakan sholat namun seringkali melalaikannya.

Selain itu ada pula yang memaknai mengerjakan sholat namun diakhirkan bahkan terkadang sampai keluar waktunya dan itu menjadi kebiasaan sehari-hari, atau sholat namun tidak terpenuhi rukun-rukunnya, atau tidak khusyuk sehingga tidak merenungkan maknanya. Mereka itulah orang yang Allah sebut sebagai pendusta agama.

Halaman:

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Muhammadiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini