Akan tetapi, Balmas mengatakan, "masalah terletak pada detailnya," ketika VPN gratis yang diimplementasikan dengan buruk menyebabkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan.
Balmas mengatakan, dalam banyak kasus VPN, terutama VPN gratis, pengguna terpapar virus dan berpotensi melanggar privasi.
"Kami menguji 150 aplikasi VPN gratis teratas dan menemukan bahwa banyak yang memiliki masalah keamanan dan kinerja yang serius," kata pakar VPN, Callum Tennent.
Riset yang dilakukan pada 2019 itu mengungkapkan bahwa 18 persen dari VPN yang diuji Tennent mengandung potensi malware atau virus.
Baca Juga: Pesan Perpisahan Menyentuh untuk Fans Cristiano Ronaldo di Juventus: Kalian Selalu di Hati Saya
Sebanyak 85 persennya mengizinkan fungsi yang dapat membahayakan privasi pengguna dan 25 persen mengekspos lalu lintas pengguna.
Bukan hanya aplikasi VPN gratis yang bermasalah, 20 aplikasi VPN teratas untuk iPhone dan perangkat Android juga menemukan hasil yang sangat mirip.
Sementara itu, riset yang dilakukan pada 2020 terhadap 283 VPN menunjukkan bahwa banyak VPN gratis yang berisi malware.
Faktanya, 38 persen VPN menunjukkan sinyal terinfeksi malware.
Studi yang sama juga menemukan bahwa 72 persen VPN gratis menyematkan pelacak pihak ketiga dalam perangkat lunak mereka.
Artikel Rekomendasi