Jangan Dibuang, Limbah Jagung Bisa Jadi Minuman

- 7 Oktober 2021, 09:06 WIB
Minuman sari rambut jagung atau ragung, memanfaatkan limbah jagung yang biasa dibuang menjadi minuman.
Minuman sari rambut jagung atau ragung, memanfaatkan limbah jagung yang biasa dibuang menjadi minuman. /UMM

PORTAL BONTANG - Limbah jagung, misalnya rambut jagung ternyata bisa diolah jadi hal baru yang memiliki nilai ekonomis.

Seperti hasil Program Kreatifitas Mahasiswa Pendampingan Masyarakat (PKM-PM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang menyulap limbah jagung jadi minuman.

Program yang mengembangkan wirausaha desa ini memanfaatkan rambut jagung (ragung) agar dapat memberikan nilai tambah Desa Giripurno, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Hindari 5 Hal Ini untuk Jadi Pribadi Terbaik, Simak Motivasi Merry Riana

PKM dengan judul "Pemanfaatan Ragung Sebagai Produk Pangan Fungsional Melalui Pemberdayaan Kelompok PKK Desa Giripurno Malang" ini telah lolos pendanaan pada Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti).

Dikutip PortalBontang.com dalam keterangan resminya, tim tersebut telah melakukan pendampingan selama 15 kali pertemuan yang diselenggarakan bagi ibu-ibu PKK.

Para peserta diberikan beragam materi dan wawasan mengenai bagaimana memanfaatkan limbah yang ada.

Siti Rofiatul, salah satu anggota kelompok menjelaskan terkait proses pembuatan ragung menjadi minuman sari ragung.

Baca Juga: Melihat Kesiapan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional

Pembuatan minuman ini membutuhkan beberapa proses. Proses awal adalah pemisahan dan pembersihan rambut dari jagungnya.

Lalu ragung yang terkumpul direbus hingga kecoklatan, dilanjutkan dengan tambahan gula dan perasa minuman.

Setelah melalui semua proses tersebut, minuman sari ragung baru bisa dikemas dengan botol.

Tim PKM-PM mahasiswa UMM yang memiliki ide pembuatan sari ragung.
Tim PKM-PM mahasiswa UMM yang memiliki ide pembuatan sari ragung. UMM

Baca Juga: Operasi Antik Mahakam 2021, Polres Kukar Bekuk 58 Penyalahguna Narkoba

Selain mendampingi dalam pembuatannya, tim mahasiswa UMM juga memberikan materi terkait packing, pembuataan akun e-commerce, serta digital marketing.

Dijelaskan Siti Rofiatul, pelatihan tersebut bertujuan agar minuman sari ragung dapat mendapatkan pasar yang lebih luas.

Selain itu, minuman sari ragung mengandung anti oksidan yang dapat menurunkan gula darah, flavonoid, dan anti aging.

Adapun saat ini penjualan minuman sari ragung itu masih berjalan dengan sistem menerima pesanan. Beberapa kali minuman ini dipesan untuk acara-acara di desa.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Bontang 6 Oktober 2021: Tinggal 1 Kelurahan Zona Merah

Per botolnya, sari ragung ini dibandrol dengan harga Rp5.000.

"Melihat masih banyak masyarakat desa yang kurang begitu paham akan teknologi terkini membuat kami berinisiatif untuk mengenalkan dan mengajarkan alat-alat yang bisa digunakan. Begitupun dengan pemasaran digital yang secara masif kami sampaikan," ujarnya.

Adapun pendampingan kepada ibu-ibu PKK sendiri dilakukan selama tiga bulan penuh dengan pertemuan luring dan daring.

Baca Juga: Tim Hoki Putri Kaltim vs Papua, Tuan Rumah PON Takluk 3-0

Sempat terkendala PPKM, tim masih berinisiatif untuk melakukan pertemuan secara online, baik melalui grup WhatsApp ataupun Zoom Meeting.

Siti tidak sendiri, ia ditemani oleh Aggy Pramesti Wary (Biologi), Olivia Margareta (Bahasa Inggris), Siti Mariyatul Qibtiyah (Biologi) dan Eginuari Ilhani (Hukum).

Rofi sapaan akrabnya berharap wirausaha yang dirintis bersama warga ini bisa berkembang dan mendapat partner lainnya.

Begitu pula dengan pemasaran produk sari rambut jagung yang diharapkan bisa semakin dikenal oleh banyak kalangan.

"Saya berharap wirausaha di desa Giripurno dapat berkembang dengan pesat, baik dalam aspek produksi maupun marketing," ungkapnya.***

Editor: Muhammad ZA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini