Bersama penghasil devisa terbesar lainnya di Indonesia, seperti Aceh, Riau dan Papua, hasil kekayaan Kaltim selama ini dikeruk dan lebih banyak dinikmati warga di Pulau Jawa.
“Setelah menikmati hasil kekayaan Kaltim dengan segala fasilitas yang mewah, kemudian menyebut Kaltim sebagai tempat jin buang anak. Ini kan sudah keterlaluan,” tambah Endro.
Endro menyampaikan, para wartawan senior di Kaltim, juga menyesalkan apa yang disampaikan kader salah satu partai tersebut.
Baca Juga: Dapatkan Kode Redeem FF Free Fire 23 Januari 2022
“Para wartawan legend Kaltim juga prihatin jika ada wartawan yang menyampaikan aspirasi dengan cara kurang elok dan santun,” sambungnya.
Ia berharap, Edy Mulyadi menyadari perkataannya dan meminta maaf.
“Indonesia ini negara kesatuan. Tidak boleh ada satu pun kelompok warga yang merasa lebih hebat dari kelompok lain,” pungkas alumnus PPRA 57 Lemhannas RI ini. ***
Artikel Rekomendasi