PORTAL BONTANG - Sebagai daerah yang ditunjuk sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN), Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) berencana membangun Tower Penajam yang melebihi tinggi Monas di Jakarta.
Diketahui, tinggi Monas berkisar 132 meter. Sementara Tower Penajam yang akan dibangun dirancang setinggi 150 meter.
Bangunan yang bakal dibangun di kawasan stadion itu disebut memakan biaya hingga Rp150 miliar.
Baca Juga: Jaga Pemindahan IKN ke Kaltim, MPR: Harus Dipagari PPHN
Namun rencana pembangunannya kini menuai sorotan masyarakat, karena kondisi keuangan Pemkab PPU yang tak baik.
"Pembangunan tower adalah kewenangan pemerintah kabupaten, tapi dengan kondisi keuangan saat ini diutamakan yang bersifat prioritas," ujar Ketua DPRD Kabupaten PPU, Jon Kenedi, dikutip PortalBontang.com dari Antara, Minggu, 29 Agustus 2021.
Dengan begitu, Pemkab diminta fokus kepada kegiatan yang dapat dilaksanakan sesuai ketersediaan anggaran di kas daerah.
Pembangunan Tower Penajam, kata Jon Kenedi baru sebatas rencana, dan harus melihat kondisi keuangan yang tersedia di kas pemerintah.
Baca Juga: Cara Daftar dan Link Simulasi CAT BKN 2021, Belajar Sebelum SKD CPNS
"Kalau anggaran tidak memadai jangan dipaksakan, karena masih membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan lainnya yang prioritas," jelas Jon Kenedi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten PPU, Edi Hasmoro menyatakan, pembangunan Tower Penajam diperkirakan membutuhkan anggaran hingga lebih kurang Rp150 miliar.
Pembangunan Tower Panajam di kawasan Stadion Penajam di Kilometer 9 Nipah-Nipah Kecamatan Penajam tersebut, dibiayai dengan skema anggaran tahun jamak (multiyears).
Baca Juga: Dubes RI Roma Promosikan Indonesia Lewat Konser Amal
Pengumuman lembaga pengadaan secara elektronik (LPSE) Kabupaten PPU menyebutkan, perencanaan pembangunan Tower Penajam dianggarkan pada 2021.
Anggaran dalam harga perkiraan sendiri (HPS) lelang paket kegiatan perencanaan pembangunan Tower Penajam sekitar Rp3,7 miliar, dan lelang dimenangkan PT Pandu Perkasa dengan nilai sekisar Rp2,9 miliar.***