Sudah Vaksin tapi Kena Omicron, Ini Gejala dan Tanda Menurut Ahli

30 Januari 2022, 12:11 WIB
Ilustrasi. Sudah vaksin tak menjamin seseorang akan bebas dari terjangkit Covid-19 varian Omicron. /pikisuperstar/freepik

PORTAL BONTANG - Sudah vaksin tak menjamin seseorang akan bebas dari terjangkit Covid-19 varian Omicron.

Tingkat penyebaran yang tinggi dari varian Omicron membuat seseorang yang sudah vaksin pun masih bisa terinfeksi.

Meski begitu, ada gejala dan tanda yang bisa diamati dari seseorang yang sudah vaksin tapi masih tertular varian Omircon.

Baca Juga: Sebelas Orang Jadi Tersangka Pembakaran Double O Sorong

Dikutip PortalBontang.com dari situs PMJ News, faktanya, ada gejala Covid yang jauh lebih mungkin dialami pada orang yang sudah divaksinasi daripada pada orang yang tidak divaksinasi, begitu pula sebaliknya.

Varian Omicron memiliki kemampuan untuk menyebar ke individu yang sudah divaksinasi dan tidak divaksinasi, cara manifestasinya tampaknya berbeda.

Seorang Profesor di New York University Meyers College of Nursing, Maya N Clark-Cutaia, mengatakan orang yang sudah divaksinasi dan terinfeksi Omicron, cenderung lebih mengeluhkan sakit kepala, nyeri tubuh, dan demam.

"Seperti pilek yang sangat parah," ujar Maya seperti dilansir dari laman Best Life Online, Minggu, 30 Januari 2022.

Baca Juga: Hasil Bali United vs Borneo FC 2-1, Debut Fakhri Husaini Tak Mulus

Di sisi lain, sesak napas, batuk, dan gejala mirip flu lainnya, hanya benar-benar menyerang orang yang tidak divaksinasi dan terinfeksi varian ini.

Direktur Kesehatan Global dalam Pengobatan Darurat di New York-Presbyterian dan Columbia University Medical Center, Craig Spencer, mengatakan, orang yang telah dibooster juga mungkin mengalami sakit tenggorokan, sementara mereka yang diberi dua dosis mungkin mengalami kelelahan dan batuk.

"Tapi tidak ada yang sesak napas," kata Craig.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Malaysia Mundur dari Piala AFF U-23 hingga Stok Pupuk Bersubsidi Aman

Hilangnya indera penciuman dan perasa adalah gejala yang kurang umum pada Omicron. Mereka juga melemah karena gejalanya kian berkurang, misalnya sudah jarang yang mengeluhkan demam.

"Saya pikir apa yang kami alami adalah sama seperti orang-orang yang sudah divaksinasi, atau sudah dibooster. Kami tidak melihat banyak yang alami demam, jika ada itu adalah orang yang belum divaksinasi," jelas Kepala Penyakit Menular di Penn Presbyterian Medical Center, Judith O’Donnell.

"Pada orang yang tidak divaksinasi, Omicron menyebabkan pneumonia. Mereka datang di unit gawat darurat dengan sesak napas karena pneumonia, seperti yang terjadi pada gelombang sebelumnya dan varian sebelumnya," imbuh O’Donnell. ***

Editor: Muhammad ZA

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler