Baca Juga: 3 Staf Pelatih Timnas Indonesia Mundur Bersamaan, Bung Towel Bilang PSSI Penuh Drama
Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani mengungkapkan, pengelolaan limbah cair kelapa sawit secara terbuka menghasilkan gas metana.
Gas ini berdampak buruk bagi lingkungan karena bisa mempercepat pemanasan global.
Menurutnya, kehadiran PLTBg Sei Mangkei yang memanfaatkan limbah cair kelapa sawit, berpotensi mereduksi emisi gas metana sekitar 2.500 hidrokarbon metana atau setara 70 ribu ton karbon dioksida per tahun.
Baca Juga: 53 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88, Tiga di Antaranya Pendukung ISIS dari Kaltim
Hal ini sebagai bentuk komitmen dari PTPN Group dalam pengembangan energi baru terbarukan serta mendukung pencapaian target bauran 23 persen pada 2025.
"Kami wujudkan melalui pengembangan PLTBg dan program biogas co-firing di unit perkebunan kelapa sawit PTPN Grup dengan Pertamina NRE," ujar Ghani.
Lebih lanjut, dia menyampaikan pengembangan PLTBg Sei Mangkei telah memberikan banyak manfaat bagi perusahaan.
Di antaranya pengurangan emisi gas metana dan karbon, pengurangan konsumsi listrik berbasis fosil serta menjadi sumber pendapatan baru.
"Pemanfaatan limbah cair kelapa sawit menjadi listrik memberikan nilai ekonomis bagi PTPN III sebesar Rp3,5 miliar per tahun," pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi