Dalam proses pengajuan, tugas akhir jurnal hampir sama dengan skripsi yaitu mahasiswa harus mengajukan Surat Keputusan (SK) pembimbing, melakukan bimbingan dengan dosen dalam proses pengerjaan jurnal, dan terakhir melakukan verifikasi ketika jurnal telah diterbitkan.
“Perbedaan paling mencolok dari jurnal dan skripsi ada di bagian publikasi. Jurnal mengharuskan naskah penelitian mahasiswa untuk dipublikasi minimal pada jurnal akreditasi nasional peringkat (Sinta) dua, dan jurnal internasional bereputasi," ujarnya.
Dibanding skripsi, jurnal lebih ringkas dalam proses penulisan,” sambung dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut.
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan ada tiga mahasiswa yang jurnalnya terverifikasi dan berhasil lulus tanpa skripsi dalam satu semester ini.
Baca Juga: Jangan Sampai Lewat! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 19 Sudah Dibuka, Cek Persyaratannya
Mereka mampu mempublikasi karyanya pada jurnal Shinta 2. Uniknya ketiga mahasiswa ini telah mempersiapkan jurnal jauh-jauh hari sebelum mereka memperoleh SK pembimbing.
Hal tersebut mempersingkat proses pengerjaan yang mereka lakukan.
“Keberadaan TA jurnal ini sangat bagus karena penelitian mahasiswa dapat teruji dengan baik. Oleh karenanya, kami mendorong mahasiswa untuk memproduksi jurnal sebelum menginjak semester akhir,” kata dosen kelahiran Pamekasan tersebut.
Di sisi lain, Andhika, salah satu mahasiswa yang lulus tanpa skripsi mengatakan, pengerjaan jurnal ini tergolong singkat.
Baca Juga: Sejumlah Pejabat Diduga Terima Vaksin Booster, Begini Penjelasan Kemenkes
Artikel Rekomendasi