Peristiwa di Wadas, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Minta Maaf

- 9 Februari 2022, 13:02 WIB
Peristiwa yang terjadi di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah membuat Gubernur Ganjar Pranowo ikut bersuara.
Peristiwa yang terjadi di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah membuat Gubernur Ganjar Pranowo ikut bersuara. /Dok Humas Pemprov Jateng

PORTAL BONTANG - Peristiwa yang terjadi di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah membuat Gubernur Ganjar Pranowo ikut bersuara.

Di hadapan media, Ganjar Pranowo meminta maaf atas peristiwa yang terjadi di Wadas, khususnya masyarakat yang diamankan oleh kepolisian.

Ia mengaku, peristiwa di Desa Wadas pada Selasa, 8 Februari 2022 itu merupakan tanggung jawabnya.

Baca Juga: Hai Besti, Nama Bayi Orang Utan Baru di Kalimantan Tengah

 

"Yang pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan masyarakat Wadas. Karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman," kata Ganjar dalam konferensi pers, dikutip PortalBontang.com dari rilis Humas Pemprov Jateng, Rabu, 9 Februari 2022.

Terkait sejumlah masyarakat yang diamankan oleh pihak kepolisian, dirinya meminta kepada kepolisian untuk dibebaskan.

"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ucap Ganjar.

Ganjar menegaskan sudah menempuh proses panjang terkait pembangunan bendungan Bener ini. Selama proses itu, pihaknya membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat, khususnya mereka yang masih menolak.

Baca Juga: Warga Samarinda Tertipu Iming-Iming Minyak Goreng Murah, Rugi hingga Rp900 Juta

"Beberapa kali kami mengajak Komnas HAM, karena Komnas HAM menjadi institusi netral untuk menjembatani. Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tapi kemarin saat dialukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir," ucapnya.

Sebenarnya Ganjar sangat menunggu-nunggu adanya dialog antar pihak. Sehingga, ruang penyampaian pendapat bisa dibuka lebar pada semua pihak.

"Kami sangat menunggu-nunggu, sehingga kami bisa memberi ruang, bisa mendengarkan apa yang kemudian kami sampaikan dan kami jawab. Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus," ujarnya.

Baca Juga: Penanganan Banjir Jadi Prioritas di Musrenbang Bontang Barat

Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, dalam peristiwa itu, pihaknya mengamankan sebanyak 64 orang. Warga yang diamankan itu saat ini ada di Polres Purworejo.

"Hari ini akan kita kembalikan kepada masyarakat agar tidak terjadi ketegangan antara masyarakat yang menerima dan yang tidak," katanya.

Kapolda menegaskan, tidak ada upaya penangkapan dan penahanan yang dilakukan. Pihaknya hanya mengamankan masyarakat agar tidak terjadi kericuhan.

"Karena saat pengukuran terjadi, antara warga yang pro dan kontra bergesekan. Mereka yang kontra dikejar-kejar oleh masyaraka yang menginginkan tanahnya dilakukan pengukuran. Makanya kami amankan ke sini. Hari ini akan kita kembalikan ke masyarakat," ucapnya. ***

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini