PORTAL BONTANG - Tidur merupakan aktivitas yang sangat dibutuhkan tubuh untuk beristirahat agar bisa kembali memulihkan kondisinya.
Namun, sebagian orang mengaku mempunyai kualitas tidur yang buruk karena sering begadang sehingga jumlah tidurnya terbatas.
Lalu, apa solusi untuk mendapatkan tidur yang berkualitas? Dokter Zaidul Akbar menjelaskan pertanyaan tersebut melalui video di kanal YouTube-nya yang diunggah Kamis, 9 September 2021.
Baca Juga: Kebakaran Lapas Tangerang, 22 Saksi akan Diperiksa Polda Metro Jaya
Dikutip PortalBontang.com melalui kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, ia menyampaikan jika ingin memiliki kualitas tidur yang baik, maka contohlah sunnah tidur yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Berikut gambaran pola tidur Nabi Muhammad yang bis akita contoh atau praktikkan.
Pertama, Nabi Muhammad tidur siang hari. Nabi biasanya tidur sebelum waktu dzuhur selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu, Nabi bisanya melakukan aktivitas seperti biasa.
Baca Juga: Perut Adalah Sumber Penyakit Dalam Tubuh? dr. Zaidul Akbar Beri Jawabannya
Kedua, Nabi Muhammad kembali tidur setelah sholat isyak. Kemudian Nabi bangun tengah malam untuk melakukan ibadah hingga menjelang subuh.
Ketiga, Nabi Muhammad tidur lagi, bukan tidur lelap, hanya sekadar bersitirahat antara waktu subuh dan iqomah.
Dokter Zaidul Akbar menyampaikan agar kita tidak begadang, kecuali jika ada kebutuhan atau keperluan yang bersifat urgen. Sebenarnya begadang tidak disyariatkan dalam Islam, kecuali bangun malam untuk beribadah.
“Jika untuk keperluan beribadah, berdoalah, Ya allah cukupkan tidurku yang sedikit ini agar aku bisa beribadah optimal kepada-Mu’” tuturnya.
Baca Juga: Mantan Menpora Adhyaksa Dault Diduga Tersangkut Kasus Penggelapan
Namun demikian, Ustadz sekaligus praktisi kesehatan itupun memberikan tips bagi yang mempunyai waktu tidur sedikit dan tetap ingin beraktivitas seperti biasa.
Dalam penjelasannya, Dokter Zaidul Akbar menyarankan agar tidak mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat simpleks, seperti tepung-tepungan dan nasi.
“Ubahlah dengan karbohidrat kompleks dan perbanyak makanan yang mengandung aktioksidan,” ujarnya.***
Artikel Rekomendasi