Duduk Perkara Tumbangnya Facebook, WhatsApp, dan Instagram

6 Oktober 2021, 21:18 WIB
Ilustrasi. Aplikasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp sempat down beberapa jam. /Pixabay/LoboStudioHumburg/

PORTAL BONTANG - Setelah tumbang berjam-jam pada Selasa, 5 Oktober 2021, Facebook, WhatsApp, dan Instagram akhirnya bisa kembali pulih.

Gangguan tersebut membuat sejumlah aktivitas masyarakat melalui pesan instan dan media sosial lumpuh. 

Luapan kekesalan atas tumbangnya ketiga layanan tersebut pun sempat disuarakan di Twitter. 

Baca Juga: Gawat, Beberapa Objek Vital Nasional Disebut di Daerah Rawan Tsunami

Meski demikian, masyarakat masih bertanya-tanya bagaimana raksasa teknologi tersebut bisa mengalami gangguan seperti kemarin.

Wakil direktur infrastruktur di Facebook, Santosh Janardhan, membagikan masalah apa yang membuat produk Facebook mati total kemarin.

"Pemadaman ini dipicu sistem yang mengatur kapasitas jaringan tulang punggung global kami," kata Santosh, melalui tulisan di blog resmi Facebook dikutip PortalBontang.com dari Antara, Rabu, 6 Oktober 2021.

Backbone atau tulang punggung yang dimaksud, yakni jaringan Facebook untuk menghubungkan semua fasilitas komputasi.

Baca Juga: Info Loker Bontang BMT UGT Nusantara, Cek Kualifikasi, Syarat, dan Prosedur Daftarnya

Sama seperti kabel serat optik milik provider internet, backbone milik Facebook terhampar sepanjang puluhan ribu mil, menghubungkan semua pusat data Facebook.

"Lalu lintas data antarfasilitas komputasi ini diatur oleh router," ucapnya.

Kompleksnya jaringan tersebut, membuat Facebook mesti mengadakan perawatan infrastruktur secara rutin. Seperti memperbaiki kabel yang rusak dan memperbarui perangkat lunak di router.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Bontang 5 Oktober 2021: Guntung Kembali Zona Kuning

Kejadian gangguan pada Selasa, adalah bagian dari perawatan infrastruktur tersebut.

Facebook bermaksud memasukkan perintah (command) untuk memeriksa ketersediaan kapasitas tulang punggung. Tapi, perintah tersebut justru memutus pusat data mereka.

"Sistem kami dirancang untuk audit perintah seperti ini untuk mencegah kesalahan seperti ini, namun, sebuah bug di perangkat audit mencegah sistem mematikan perintah tersebut," kata Santosh.

Akibat bug tersebut, menyebabkan koneksi server dari pusat data ke internet putus. Masalah ini bertambah karena server DNS tidak bisa berkomunikasi dengan border gateway protocol (BGP), jika DNS tidak bisa berkomunikasi dengan pusat data.

Baca Juga: 4 Langkah Sukses ala Angga Andinata yang Harus Dimiliki

"Hasil akhirnya, server DNS kami tidak terjangkau meski pun mereka masih beroperasi. Akibatnya, mustahil internet menemukan server kami," kata Santosh.

Agar keadaan dapat dikendalikan, insinyur dikirimkan untuk menyetel ulang sistem Facebook. 

Fasilitas fisik perusahaan teknologi biasanya menerapkan perlindungan keamanan yang sangat tinggi agar tidak bisa diakses sembarangan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: 15 SMA di Kaltim Top 1000 Nilai UTBK hingga Info Loker Bontang

Perangkat keras dan router Facebook dirancang supaya sulit dimodifikasi, meski pun diakses secara fisik. Tim di lapangan pun membutuhkan banyak waktu untuk mengakses perangkat keras.

Masalah baru pun muncul. Meski jaringan backbone tuntas diperbaiki, layanan Facebook tak bisa optimal akibat lalu lintas yang melonjak.

"Pada akhirnya, layanan kami kembali relatif cepat tanpa kegagalan sistem lebih jauh," kata Santosh.

Di Indonesia, masalah pada produk-produk Facebook ini terjadi sekitar dini hari sampai pagi. Facebook, Instagram dan WhatsApp diperkirakan padam selama enam jam.***

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler