Laporan didapatkan dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimuddin, di Penajam, Jumat, 4 Maret 2022
Dia menjelaskan surat pengunduran diri itu telah disampaikan pihak Rusia langsung kepada pemerintah pusat pada 2020.
Alasan yang melatarbelakangi pengunduran diri Russian Railways diduga kuat disebabkan oleh konflik yang sedang terjadi antara negara Rusia dengan tetangganya, Ukraina.
Baca Juga: Pratama Arhan Dikontrak Klub Asal Jepang Tokyo Verdy
Total luas lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur Kereta Api Borneo di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut mencapai sekitar 140 hektar.
Lebih dari 70 hektar lahan sebagai lokasi pembangunan jalur rel Kereta Api Borneo di Kelurahan Gunung Seteleng dan Kelurahan Buluminung telah dibebaskan untuk kepentingan pembangunan itu.
Setelah adanya konfirmasi pembatalan, pembebasan lahan di Kawasan Industri Buluminung (KIB) di Kecamatan Penajam tersebut akhirnya belum bisa terpakai.
Pembangunan jalur kereta api ini dikelola oleh PT Kereta Api Borneo, yang merupakan perusahaan hasil kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan perusahaan kereta api Rusia, Russian Railways.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini 5 Maret 2022, The Big Short dan God of Gamblers 2 di Bioskop Trans TV
Kendati ditinggal pergi mitra kerjanya, menurut keterangan Alimuddin, PT Kereta Api Borneo tetap akan berinvestasi atau menanamkan modal di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Artikel Rekomendasi