Militer AS Serang Militan ISIS di Kabul dengan Rudal

- 30 Agustus 2021, 06:05 WIB
Ilustrasi peluncuran rudal.
Ilustrasi peluncuran rudal. /Pixabay/SpaceX-Imagery

PORTAL BONTANG - Serangan militer Amerika Serikat (AS) kembali diluncurkan kepada kelompok militan ISIS di Kabul, Afghanistan, Minggu, 29 Agustus 2021.

Menurut sejumlah pejabat AS yang minta dirahasiakan identitasnya, serangan menargetkan kelompok ISIS-K, yang merupakan musuh Barat dan Taliban.

Diketahui, ISIS-K bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di luar gerbang Bandara Kabul, Kamis, 26 Agustus lalu.

Baca Juga: Kaltim Target Vaksinasi 10-15.000 Dosis Per Hari, Gubernur: Jokowi Janji Kirim Terus

 

Para pejabat, dilansir dari Reuters mengatakan, mereka mengutip informasi awal yang bisa saja berubah.

Tayangan televisi memperlihatkan asap hitam mengepul ke udara, namun belum ada informasi tentang korban.

Dua orang saksi mengatakan, ledakan tampaknya disebabkan oleh sebuah roket yang menghantam sebuah rumah di sebuah kawasan di sisi utara bandara, namun belum ada konfirmasi tentang hal itu.

Serangan AS dilakukan ketika sekitar 1.000 warga sipil di bandara Kabul menanti diterbangkan keluar dari Afghanistan, sebelum pasukan asing terakhir meninggalkan negara itu, kata seorang pejabat keamanan Barat.

Baca Juga: Tower Penajam Bakal Melebihi Tinggi Monas, Biayanya Sampai Rp150 Miliar

"Kami ingin memastikan setiap warga asing dan mereka yang berisiko dievakuasi hari ini. Pasukan akan mulai diterbangkan segera setelah proses itu berakhir," kata pejabat tersebut, dikutip PortalBontang.com dari Antara.

Presiden AS Joe Biden komitmen pada tenggat yang telah diputuskan untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Seorang pejabat AS mengatakan, pada Sabtu 28 Agustus 2021, jumlah tentara AS yang masih berada di Kabul kurang dari 4.000 orang.

AS dan sekutunya telah mengangkut sekitar 114.400 orang, termasuk warga Afghanistan yang berisiko menjadi sasaran Taliban, ke luar dari negara itu dalam dua pekan terakhir, namun puluhan ribu lainnya akan ditinggalkan.

Baca Juga: Jaga Pemindahan IKN ke Kaltim, MPR: Harus Dipagari PPHN

Evakuasi lewat udara menandai berakhirnya 20 tahun misi Barat di Afghanistan, yang dimulai sejak pasukan sekutu pimpinan AS mengusir pemerintah Taliban yang melindungi para pelaku serangan 11 September 2001 di AS.

Bab terakhir keberadaan mereka di Afghanistan tiba, setelah AS dan Taliban sepakat untuk mengakhiri keterlibatan asing pada 31 Agustus tahun ini.

Pemerintah dukungan Barat dan tentara Afghanistan runtuh setelah para pejuang Taliban menyapu seluruh negara itu dan mengambil kendali atas ibu kota Kabul.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berharap, Taliban masih akan mengizinkan warga AS dan lainnya untuk meninggalkan Afghanistan secara aman setelah penarikan pasukan AS diselesaikan.

"Taliban telah berkomunikasi secara pribadi dan secara terbuka bahwa mereka akan mengizinkan kepergian orang-orang dengan aman," kata Sullivan dalam wawancara televisi di CBS.***

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x