PORTAL BONTANG - Jepang kembali dilanda bencana gempa bumi dengan kekuatan 7,3 magnitudo, Rabu 16 Maret 2022 malam.
Gempa bumi yang mengguncang Pantai Timur Laut Jepang di lepas pantai Fukushima itu turut memakan korban jiwa dan luka-luka.
Dari data sementara dikutip PortalBontang.com dari PMJ News, dua warga tewas dan 94 orang terluka.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Sejak Dini, PWI Bontang Undang 5 Penulis Bincang Buku dengan Siswa
Gempa tersebut menghidupkan kembali ingatan terhadap tragedi gempa dan tsunami yang melumpuhkan wilayah yang sama, lebih dari satu dekade sebelumnya.
Pemerintah Jepang menyebutkan, terdapat beberapa laporan kebakaran pasca gempa. Sedangkan, Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana menuturkan pada Kamis pagi, ada dua kematian yang dikonfirmasi dan 94 terluka, termasuk empat luka serius.
Adapun gempa itu terasa sampai ke Tokyo, yang berjarak sekitar 275 kilometer (170 mil), di mana gedung-gedung bergoyang cukup lama.
Ratusan ribu rumah dilanda kegelapan selama satu jam atau lebih, walaupun listrik telah pulih sepenuhnya pada Kamis dini hari tadi. Kemudian, pihak berwenang mencabut peringatan tsunami yang dikeluarkan sebelumnya.
Baca Juga: 10 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Perawat Nasional 2022, Rayakan HUT PPNI
Bada Meteorologi Jepang menerangkan, tepat sebelum tengah malam, gempa melanda di lepas pantai prefektur Fukushima pada kedalaman 60 kilometer.
Hal tersebut memicu kenangan akan gempa bumi dan tsunami dahsyat pada Maret 2011, seminggu setelah peringatan 11 tahun bencana itu.
Melansir Reuters, Perdana Menteri Fumio Kishida, menuturkan tidak ada kelainan pada pembangkit listrik tenaga nuklir akibat gempa tersebut.
Baca Juga: Catat Tanggalnya, 17 Maret 2022 Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 24
Adapun tragedi gempa dan tsunami 2011 memicu kehancuran pada pembangkit nuklir Daiichi di Fukushima, sebuah insiden yang sebenarnya masih dihadapi Jepang.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan alarm kebakaran telah dipicu di sebuah bangunan turbin di pembangkit nuklir yang lumpuh. ***