Profil Ismail Sabri Yaakob, Perdana Menteri Ke-9 Malaysia yang Baru

20 Agustus 2021, 17:01 WIB
Eks Wakil PM Malaysia, Ismail Sabri Yaakob. /REUTERS/Lim Huey Teng.

PORTAL BONTANG - Raja Malaysia resmi menunjuk Ismail Sabri Yaakob sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia, pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Penunjukannya sebagai PM Malaysia disampaikan langsung juru bicara Istana Negara, Ahmad Fadil Shamsuddin.

Katanya, Raja Malaysia Sultan Abdullah telah berkenan melantik Ismail Sabri sebagai perdana menteri baru

Dengan penunjukan Ismail Sabri Yaakob sebagai PM, ia menjadi perdana menteri kesembilan yang memegang tampuk pemerintahan di negara tersebut.

"Raja telah menerima surat akuan bersumpah bahwa sebanyak 114 anggota parlemen telah mencalonkan anggota parlemen Bera, Ismail Sabri Yaakob, sebagai Perdana Menteri Malaysia menggantikan Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri," ujar juru bicara Istana Negara dikutip dari Antara.

Baca Juga: Pembunuhan di Subang Mulai Ada Titik Terang, Sidik Jari Pelaku Diamankan

Siapa Ismail Sabri Yaakob?

Dikutip dari berbagai sumber, Ismail Sabri Yaakob bukan orang baru di pemerintahan Malaysia.

Sebelum diangkat menjadi PM Malaysia, Ismail Sabri masih merupakan Wakil Perdana Menteri ke-13. Ia juga menjabat Menteri Urusan Keamanan di Kabinet Muhyiddin Yassin.

Selain itu, pria kelahiran Pahang, 18 Januari 1960 ini merupakan anggota Parlemen Malaysia untuk daerah pemilihan Bera di Pahang. Mewakili partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dalam koalisi Barisan Nasional.

Baca Juga: Pertama di Kaltim, Bontang Bagikan 100 Ton Beras untuk Warga Terdampak Covid-19

Sebelumnya pula, Ismail Sabri pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumerisme Malaysia.

Jauh sebelum terjun ke politik, ia mengawali karier sebagai pengacara pada 1985.
Barulah di tahun berikutnya, ia mulai memasuki dunia politik sebelum diangkat sebagai Anggota Dewan Distrik Temerloh pada 1987.

Selang setahun, Yaakob diangkat sebagai Kepala Penerangan UMNO Cabang Temerloh ketika pada 1988.

Di UMNO, kariernya terus membaik, hingga pada 2008 memutuskan untuk bertarung memperebutkan kursi parlemen menggunakan tiket koalisi Barisan Nasional.

Baca Juga: Waspada Penipuan Online, Ini 5 Modus yang Sering Dipakai Pelaku

Nama Yaakob makin terangkat, ketika PM Muhyiddin Yassin memintanya sebagai wakil perdana menteri.

Saat pengangkatan dirinya pada 2021, Yaakob langsung dihadapkan pada permasalahan sulit yang dialami negara, khususnya berkaitan dengan penanganan pandemi COVID-19.

Dengan pelantikan perdana menteri baru, pemerintah perlu meneruskan upaya untuk menangani pandemi COVID-19 demi keselamatan rakyat Malaysia.

"Raja juga mengharapkan agar kemelut politik segera diakhiri dengan segera dan semua anggota parlemen dapat bersatu hati dalam menangani pandemik demi kepentingan rakyat," pungkas Ahmad. ***

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler