Cek Fakta: Hawa Panas di Indonesia Akibat Gelombang Panas, Ini Faktanya

- 18 Oktober 2021, 14:31 WIB
Ilustrasi cuaca panas
Ilustrasi cuaca panas /PIXABAY/ Ana_J/

PORTAL BONTANG - Sepekan terakhir, beberapa daerah di Indonesia mengalami cuaca yang panas.

Berbagai pesan berantai pun bermunculan di media sosial dan grup WhatsApp. Salah satunya informasi terjadinya gelombang panas di Indonesia.

Bahkan dianjurkan untuk menghindari meminum es atau air dingin, akibat suhu di Indonesia pada siang hari disebut sampai 40 derajat celsius. Benarkah informasi tersebut?

Baca Juga: Olahraga Ringan saat Bekerja, Syaratnya Cuma Butuh Meja dan Kursi

Dikutip PortalBontang.com dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berikut narasi yang beredar tersebut.

GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA INDONESIA. Disebutkan bahwa kini cuaca sangat panas, suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius, dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin.

BMKG dengan tegas membantah informasi tersebut dan menyebut sebagai kabar hoaks. Suhu panas dan cuaca terik di Indonesia tak bisa dikatakan sebagai gelombang panas.

Dijelaskan, gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi.

Baca Juga: Mengenal Mustafa Kemal Ataturk, Presiden Turki yang akan Jadi Nama Jalan di Jakarta

Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas.

Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya Gerak semu matahari.

Ini merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Baca Juga: Info Loker Bontang PT Karya Putra Bonbarja, Cek Kualifikasi, Syarat, dan Prosedur Daftarnya

Saat ini, berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Tercatat suhu di atas 36 derajat celcius terjadi di Medan, Deli Serdang, Jatiwangi dan Semarang pada catatan meteorologis 14 Oktober 2021.

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I, Medan yaitu 37,0 derajat celcius.

Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di Oktober.

Baca Juga: Samarinda Diterjang Banjir, Akses Jalan Poros Samarinda-Bontang Lumpuh

Suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa hari ini dapat disebabkan oleh beberapa hal.

Pertama, pada Oktober, kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dalam perjalanannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.

Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di September/Oktober dan Februari/Maret, sehingga puncak suhu maksimum terasa di wilayah Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.

Baca Juga: Drummer Elvis Presley, Ronnie Tutt Meninggal Dunia

Kedua, cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.

Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya Siklon Tropis KOMPASU di Laut Natuna Utara bagian Utara yang menarik masa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan, serta menjauhi wilayah Indonesia.

Sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah - berawan dalam beberapa hari terakhir.

Kesimpulan

Informasi cuaca panas di Indonesia diakibatkan gelombang panas adalah hoaks.***

Editor: Muhammad ZA

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x