Basri Rase Bicara Penanganan Bencana Bontang dalam Forum Internasional di Bali

- 25 Mei 2022, 08:00 WIB
Wali Kota Bontang Basri Rase jadi pembicara di acara Local Leaders Forum Towards Inclusive, Safe, Resilient dan Sustainable Cities Global Platform for Disaster Risk Reduction yang digelar di Bali Internasional Convention Center Auditorium, Nusa Dua Bali, Senin 23 Mei 2022 lalu.
Wali Kota Bontang Basri Rase jadi pembicara di acara Local Leaders Forum Towards Inclusive, Safe, Resilient dan Sustainable Cities Global Platform for Disaster Risk Reduction yang digelar di Bali Internasional Convention Center Auditorium, Nusa Dua Bali, Senin 23 Mei 2022 lalu. /PPID Kota Bontang

PORTAL BONTANG - Wali Kota Bontang Basri Rase jadi pembicara di acara Local Leaders Forum Towards Inclusive, Safe, Resilient dan Sustainable Cities Global Platform for Disaster Risk Reduction yang digelar di Bali Internasional Convention Center Auditorium, Nusa Dua Bali, Senin 23 Mei 2022 lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Basri Rase menjelaskan Kota Bontang memiliki ancaman bencana yang beragam.

Berdasarkan dokumen kajian risiko bencana 2016, lanjut Basri Rase, Kota Bontang memiliki beberapa ancaman utama di antaranya kebakaran hutan dan lahan, banjir, serta kegagalan industri.

Baca Juga: Desa Blank Spot Jadi PR Diskominfo Kaltim, Jumlahnya Tak Main-Main

Berdasarkan statistik, bencana kebakaran hutan dan lahan menjadi bencana yang paling banyak terjadi selama periode tahun 2017 hingga 2020 dengan total 136 kejadian diikuti dengan banjir sebanyak 11 kejadian.

“Bencana banjir merupakan ancaman yang tidak terhindarkan bagi Kota Bontang karena tingkat curah hujan yang relatif tinggi akibat tepat berada di garis equator, luapan air kiriman dari daerah hulu sungai, dan pasang air laut yang semakin meninggi akibat perubahan iklim,” bebernya, dikutip PortalBontang.com dari situs resmi PPID Kota Bontang, Rabu 25 Mei 2022.

Di samping kedua ancaman tersebut, lanjut Basri, Kota Bontang juga memiliki potensi risiko bencana kegagalan teknologi yang cukup tinggi dikarenakan adanya beberapa industri besar di Kota Bontang yang memiliki jaringan pipa gas alam yang sangat panjang.

Yakni pengolahan gas (PT Badak NGL), pengolahan pupuk dan petrokimia (PT Pupuk Kaltim), serta industri bahan peledak (ammonium nitrat).

Baca Juga: AmbulanMU Diperkenalkan ke Publik, Wali Kota Bontang Apresiasi Muhammadiyah

Halaman:

Editor: Muhammad

Sumber: PPID Kota Bontang


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x