"Selain itu, nilai integritas dan kemandirian juga bisa dilakukan bersama orang tua di rumah, sesuai dengan petunjuk guru dengan melaporkan hasil kegiatan melalui bukti foto,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Nashir Effendi. Ia menilai diskusi yang dilakukan di ruang digital jauh lebih interaktif.
Misalnya saja pembelajaran melalui Google Classroom yang mendorong para siswa pendiam untuk mengajukan pertanyaan saat kurang memahami materi.
Di akhir pemaparannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pemuda Muhammadiyah (PP IPM) ini mengatakan, perubahan paradigma proses pembelajaran di dalam kelas adalah langkah strategis dalam menghadapi era digital.
Tujuannya adalah menciptakan proses yang penuh dengan pengalaman menarik.
"Selain itu juga dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berkolaborasi dengan para guru dan temannya," pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi