Proyek Kereta Api Pertama di Kalimantan Batal Dibangun, Investor Rusia Mundur, Imbas Perang?

6 Maret 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi kereta api. Proyek kereta api pertama di Kalimantan, Kereta Api Borneo dipastikan gagal dibangun. /unplash.com

PORTAL BONTANG - Proyek kereta api pertama di Kalimantan, Kereta Api Borneo dipastikan gagal dibangun.

Proyek pembangunan rel Kereta Api Borneo itu sebelumnya akan dibangun oleh investor asal Rusia, Russian Railways.

Nilai kontrak pembangunan rel Kereta Api Borneo itu pun terbilang fantastis, mencapai Rp53,3 triliun.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 6 Maret 2022, MasterChef Indonesia S9 Masuki 10 Besar

Dikutip PortalBontang.com dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul "Rusia Undur Diri, Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Borneo Senilai Rp53,3 Triliun Dipastikan Gagal".

Invasi Rusia terhadap Ukraina menjadi faktor utama gagalnya proyek pembangunan jalur atau rel Kereta Api Borneo sepanjang 203 kilometer tersebut.

Sebelum dibatalkan, rencananya pembangunan jalur kereta ini akan melintasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat, dan kota Balikpapan.

Proyek yang memiliki nilai fantastis ini terpaksa harus batal lantaran mitra Indonesia sekaligus pemilik modal utama dalam proyek, Russian Railways resmi mengundurkan diri.

Baca Juga: Kronologi Kebakaran Kilang Minyak Balikpapan, Api Berkobar Sampai 3 Kali

Laporan didapatkan dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimuddin, di Penajam, Jumat, 4 Maret 2022

Dia menjelaskan surat pengunduran diri itu telah disampaikan pihak Rusia langsung kepada pemerintah pusat pada 2020.

Alasan yang melatarbelakangi pengunduran diri Russian Railways diduga kuat disebabkan oleh konflik yang sedang terjadi antara negara Rusia dengan tetangganya, Ukraina.

Baca Juga: Pratama Arhan Dikontrak Klub Asal Jepang Tokyo Verdy

Total luas lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur Kereta Api Borneo di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut mencapai sekitar 140 hektar.

Lebih dari 70 hektar lahan sebagai lokasi pembangunan jalur rel Kereta Api Borneo di Kelurahan Gunung Seteleng dan Kelurahan Buluminung telah dibebaskan untuk kepentingan pembangunan itu.

Setelah adanya konfirmasi pembatalan, pembebasan lahan di Kawasan Industri Buluminung (KIB) di Kecamatan Penajam tersebut akhirnya belum bisa terpakai.

Pembangunan jalur kereta api ini dikelola oleh PT Kereta Api Borneo, yang merupakan perusahaan hasil kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan perusahaan kereta api Rusia, Russian Railways.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini 5 Maret 2022, The Big Short dan God of Gamblers 2 di Bioskop Trans TV

Kendati ditinggal pergi mitra kerjanya, menurut keterangan Alimuddin, PT Kereta Api Borneo tetap akan berinvestasi atau menanamkan modal di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Mengenai bidang atau sektor yang akan jadi target investasi, Alimuddin mengatakan masih belum ada kepastian perihal itu.

“Yang jelas bukan di sektor Perkeretaapian,” ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 5 Maret 2022, MasterChef Indonesia S9 Makin Sengit

Keinginan investasi di wilayah Penajam Paser Utara masih sangat kuat, namun pintu sudah tertutup khusus untuk sektor Perkeretaapian.

Belajar dari pengalaman, Alimuddin mengatakan kegagalan proyek akan dievaluasi oleh PT Kereta Api Borneo.

Sementara itu jalur bisnis yang akan ditempuh belum diberitahukan kepada media, PT Kereta Api Borneo hanya menyampaikan dorongan investasi ini akan digodok lebih lanjut.*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Muhammad ZA

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler